Minggu, 12 Juli 2009

Selasa, 28 April 2009

Pengumpulan tugas 4

E1=I1R1+(I1-I2)R2+I1R3

E1= I1R1+ I1-R2-I2R2+I1R3

E1= I1(R1+ R2+ R3)- I2. R2.......................1

-E2= I2.R5+( I2- I1) R2+ I2R4

-E2= I2.R5+ I2-R2-I1.R2- I1.R2+ I2. R4

- E2= I2(R2+ R4+ R1) - I1 R2.......................2

dr pers 1

10= I1(2+4+2)- I2

10=8 I1-4 I2

8 I1=4 I2+10

I1=4/8 I2+10/8.......................3

De pers 2

4-8= I2(4+8+4)- I14

-8=16 I2-4 I1

16 I24 I1-8

I2=4/16 I1-8/16

I2=2/8 E1-4/8.......................1

Maka dari pers 3&4

I1=4/8(2/8 I1-4/8)

I1=8/64 I1-16/64+10/8

I1=1/8 I1-2/8+10/8

I1=-1/8 I1=1

7/8 I1=1

I1=8/7Ampere

Dari pers 4

I2=2/8x8/7-4/8

I2=16/56-4/8

I2=16-28/56

I2=-12/56Ampere

V R2=( I1+ I2) R2

=(8/7+12/56)4Volt

= 64+12/56 X 4

= 76/26 X 4

= 304 / 56 Volt

Dari Robert 1TKJ1 (25), Steven G (30), Tommy (33) 1TKJ1

Kamis, 02 April 2009

MENGENAL WAJAH

KOMPONEN ELEKTRONIK (2)

Oleh : Tommy Westonlie 1TKJ1/33

UMUM

Pada tulisan ini akan diperkenalkan beberapa macam komponen semiconductor yang

sering digunakan dalam radio. Komponen disebut semiconductor karena bahan utama untuk

membuatnya adalah bahan semiconductor, ialah suatu bahan yang dapat besifat konductor akan

tetapi dapat pula bersifat isolator.

Dengan perkembangan di bidang ilmu bahan (material science) yang pesat sehingga

diketemukannya bahanbahan

semiconductor seperti silicon, germanium dan sebagainya serta

pengetahuan tentang sifatsifatnya,

memberikan era baru bagi perkembangan peralatan

komunikasi radio.

Teknologi radio dengan tabungtabung

elektron, sedikit demi sedikit ditinggalkan dan

digantikan dengan komponen semiconductor yang kecil, ringan dan lebih hemat energi. Material

science berkembang terus dengan pesat dan komponen elektronik menjadi makin kecil dengan

kemampuan yang makin besar.

Perkembangan teknologi material seperti sekarang ini yang terintegrasi dengan

perkembangan teknologi peroketan memberi peluang melajunya perkembangan di bidang satelit.

Satelit dapat memuat berbagai peralatan elektroinik yang canggihcanggih

dengan sumber daya

dari solar cell yang bobotnya tidak terlalu besar.

DIODA

Dioda adalah komponen semiconductor yang paling sederhana, ia terdiri atas dua

elektroda yaitu katoda dan anoda.

A K symbol dioda 1N4148 A K K A

1N4001

K A

symbol zener

DIODA DAN ZENER

Gambar 1

Ujung badan dioda biasanya diberi bertanda, berupa gelang atau berupa titik, yang

menandakan letak katoda.

Dioda hanya bisa dialiri arus DC searah saja, pada arah sebaliknya arus DC tidak akan

mengalir. Apabila dioda silicon dialiri arus AC ialah arus listrik dari PLN, maka yang mangalir

hanya satu arah saja sehingga arus output dioda berupa arus DC.

Bila anoda diberi potensial positif dan katoda negatif, dikatakan dioda diberi forward bias

dan bila sebaliknya, dikatakan dioda diberi reverse bias. Pada forward bias, perbedaan voltage

antara katoda dan anoda disebut threshold voltage atau knee voltage. Besar voltage ini tergantung

dari jenis diodanya, bisa 0.2V, 0.6V dan sebagainya.

Bila dioda diberi reverse bias (yang beda voltagenya tergantung dari tegangan catu)

tegangan tersebut disebut tegangan terbalik. Tegangan terbalik ini tidak boleh melampaui harga

tertentu, harga ini disebut breakdown voltage, misalnya dioda type 1N4001 sebasar 50V.

Dioda jenis germanium misalnya type 1N4148 atau 1N60 bila diberikan forward bias

dapat meneruskan getaran frekuensi radio dan bila forward bias dihilangkan, akan memblok

getaran frekuensi radio tersebut. Adanya sifat ini, dioda jenis tersebut digunakan untuk switch.

Dioda Zener adalah suatu dioda yang mempunyai sifat bahwa tegangan terbaliknya

sangat stabil, tegangan ini dinamakan tegangan zener.

Di atas tegangan zener, dioda ini akan menghantar listrik ke dua arah. Dioda ini

digunakan sebagai voltage stabilizer atau voltage regulator. Bentuk dioda ini seperti dioda biasa,

perbedaan hanya dapat dilihat dari type yang tertulis pada bodynya dan zener voltage dilihat pada

vademicum

Suatu jenis dioda yang lain adalah Light Emiting Diode (LED) yang dapat mengeluarkan

cahaya bila diberikan forward bias. Dioda jenis ini banyak digunakan sebagai indikator dan

display. Misalnya dapat digunakan untuk seven segmen (display angka).

symbol

LIGHT EMITING DIODE

Gambar 2

Dioda foto mempunyai sifat lain lagi, yang berkebalikan dengan LED ialah akan

menghasilkan arus listrik bila terkena cahaya. Besarnya arus listrik tergantung dari besarnya

cahaya yang masuk.

Dioda Kapasiansi Variabel yang disebut juga dioda varicap atau dioda varactor. Sifat

dioda ini ialah bila dipasangkan menurut arah terbalik akan berperan sebagai kondensator.

Kapasitansinya tergantung pada tegangan yang masuk. Dioda jenis ini banyak digunakan pada

modulator FM dan juga pada VCO suatu PLL (Phase Lock Loop).

symbol

BA150

MV2209

DIODA VARACTOR

Gambar 3

Untuk membuat penyearah pada power supply, di pasaran banyak terjual dioda bridge.

Dioda ini adalah dioda silicon yang dirangkai menjadi suatu bridge dan dikemas menjadi satu

kesatuan komponen. Di pasaran terjual berbagai bentuk dioda bridge dengan berbagai macam

kapasitasnya. Ukuran dioda bridge yang utama adalah voltage dan ampere maksimumnya.

4002

+ DIODA

BRIDGE

Gambar 4

Banyak sekali penggunaan dioda dan secara umum dioda dapat digunakan antara lain

untuk :

1. Pengaman

2. Penyearah

3. Voltage regulator

4. Modulator

5. Pengendali frekuensi

6. Indikator

7. Switch

THYRISTOR, TRIAC DAN DIAC

Pada prinsipnya thyristor atau disebut juga dengan istilah SCR (Silicon Controlled

Rectifier) adalah suatu dioda yang dapat menghantar bila diberikan arus gerbang (arus kemudi).

Arus gerbang ini hanya diberikan sekejap saja sudah cukup dan thyristor akan terus menghantar

walaupun arus gerbang sudah tidak ada. Ini berbeda dengan transistor yang harus diberi arus basis

terus menerus.

THYRISTOR

T

DIAC TRIAC

T

T

T

T

T

G G

THYRISTOR, DIAC DAN TRIAC

Gambar 5

Triac adalah thyristor yang bekerja untuk AC sedangkan diac akan menahan arus kearah

dua belah fihak, tetapi setelah tegangan melampaui suatu harga tertentu, ia akan menghantar

secara penuh.

TRANSISTOR

Komponen semiconductor selanjutnya adalah transistor, komponen ini boleh dikata

termasuk komponen yang susunannya sederhana bila dibandingkan dengan Integrated Circuit.

Pada prinsipnya, suatu transistor terdiri atas dua buah dioda yang disatukan. Agar

transistor dapat bekerja, kepada kakikakinya

harus diberikan tegangan, tegangan ini dinamakan

bias voltage. Basisemitor

diberikan forward voltage, sedangkan basiskolektor

diberikan reverse

voltage. Sifat transistor adalah bahwa antara kolektor dan emitor akan ada arus (transistor akan

menghantar) bila ada arus basis. Makin besar arus basis makin besar penghatarannya.

B PNP NPN

C E

B

C E

TRANSISTOR DIPANDANG SEBAGAI GABUNGAN DUA DIODA

Gambar 6

Berbagai bentuk transistor yang terjual di pasaran, bahan selubung kemasannya juga ada

berbagai macam misalnya selubung logam, keramik dan ada yang berselubung polyester.

Transistor pada umumnya mempunyai tiga kaki, kaki pertama disebut basis, kaki berikutnya

dinamakan kolektor dan kaki yang ketiga disebut emitor.

C1969 C828

C2290

TRANSISTOR

Gambar 7

Suatu arus listrik yang kecil pada basis akan menimbulkan arus yang jauh lebih besar

diantara kolektor dan emitornya, maka dari itu transistor digunakan untuk memperkuat arus

(amplifier).

Terdapat dua jenis transistor ialah jenis NPN dan jenis PNP. Pada transistor jenis NPN

tegangan basis dan kolektornya positif terhadap emitor, sedangkan pada transistor PNP tegangan

basis dan kolektornya negatif terhadap tegangan emitor.

PNP NPN

B B

C

E

C

E

SYMBOL TRANSISTOR NPN DAN PNP

Gambar 8

Transistor dapat dipergunakan antara lain untuk :

1. Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC)

2. Sebagai penyearah

3. Sebagai mixer

4. Sebagai osilator

5. Sebagai switch

UNI JUNKTION TRANSISTOR

Uni Junktion Transistor (UJT) adalah transistor yang mempunyai satu kaki emitor dan dua

basis. Kegunaan transistor ini adalah terutama untuk switch lektronis. Ada Dua jenis UJT ialah

UJT Kanal N

dan UJT KanalP.

KANALN

B2

B1

E

KANALP

B2

B1

E

UNI JUNKTION TRANSISTOR

Gambar 9

FIELD EFFECT TRANSISTOR

Field Effect Transistor (FET) adalah suatu jenis transistor khusus. Tidak seperti transistor

biasa, yang akan menghantar bila diberi arus basis, transistor jenis ini akan menghantar bila

diberikan tegangan (jadi bukan arus). Kakikakinya

diberi nama Gate (G), Drain (D) dan Source

(S).

S

D

G

S

D

G

KANAL N

KANALP

FIELD EFFECT TRANSISTOR

Gambar 10

Beberapa Kelebihan FET dibandingkan dengan transistor biasa ialah antara lain

penguatannya yang besar, serta desah yang rendah. Karena harga FET yang lebih tinggi dari

transistor, maka hanya digunakan pada bagianbagian

yang memang memerlukan. Ujud fisik FET

ada berbagai macam yang mirip dengan transistor.

Seperti halnya dengan transistor, ada dua jenis FET yaitu KanalN

dan KanalP.

Kcuali itu

terdapat beberapa macam FET ialah Junktion FET (JFET) dan Metal Oxide Semiconductor FET

(MOSFET).

MOSFET

Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET) adalah suatu jenis FET yang mempunyai

satu Drain, satu Source dan satu atau dua Gate. MOSFET mempunyai input impedance yang

sangat tinggi. Mengingat harga yang cukup tinggi, maka MOSFET hanya digunakan pada bagianbagian

yang benarbenar

memerlukannya. Penggunaannya misalnya sebagai RF amplifier pada

receiver untuk memperoleh amplifikasi yang tinggi dengan desah yang rendah.

3SK73

210399

UJUD MOSFET

Gambar 11

Dalam pengemasan dan perakitan dengan menggunakan MOSFET perlu diperhatiakan bahwa

komponen ini tidak tahan terhadap elektrostatik, mengemasnya menggunakan kertas timah,

pematriannya menggunakan jenis solder yang khusus untuk pematrian MOSFET.

Seperti halnya pada FET, terdapat dua macam MOSFET ialah KanalP

dan KanalN.

G2

G1 D

S G

D

S

G2

G1 D

S G

D

S

KANALN

KANALP

DUAL GATE SINGLE GATE

SYMBOL MOSFET

Gambar 12

INTEGRATED CIRCUIT

Integrated Circuit (IC) sebenarnya adalah suatu rangkaian elektronik yang dikemas

menjadi satu kemasan yang kecil. Beberapa rangkaian yang besar dapat diintegrasikan menjadi

satu dan dikemas dalam kemasan yang kecil. Suatu IC yang kecil dapat memuat ratusan bahkan

ribuan komponen.

BENTUK SEPERTI TRANSISTOR

Gambar 13

Bentuk IC bisa bermacammacam,

ada yang berkaki 3 misalnya LM7805, ada yang

seperti transistor dengan kaki banyak misalnya LM741.

T 8736 TC5082P

AN2140

177

IC SINGLE IN LINE

Gambar 14

Bentuk IC ada juga yang menyerupai sisir (single in line), bentuk lain adalah segi empat

dengan kakikaki

berada pada keempat

sisinya, akan tetapi kebanyakan IC berbentuk dual in line

(DIL).

Headland

Technology

HT18/B

WG19991

NAR 9145

GERMANY

DUAL IN LINE (DIL)

Gambar 15

IC yang berbentuk bulat dan dual in line, kakikakinya

diberi bernomor urut dengan

urutan sesuai arah jarum jam, kaki nomor SATU diberikan bertanda titik atau takikan.

Setiap IC ditandai dengan nomor type, nomor ini biasanya menunjukkan jenis IC, jadi bila

nomornya sama maka IC tersebut sama fungsinya. Kode lain menunjukkan pabrik pembuatnya,

misalnya operational amplifier type 741 dapat muncul dengan tanda uA741,

LM741,

MC741,

RM741

SN72741

dan sebagainya.

Suatu kelompok IC disebut IC linear, antara lain IC regulator, Operational Amplfier,

audio amplifier dan sebagainya. Sedangkan kelompok IC lain disebut IC digital misalnya NAND,

NOR, OR, AND EXOR, BCD to seven segment decoder dan sebagainya.

Jenis IC yang sekarang berkembang dan banyak digunakan adalah TransistorTransistor

Logic (TTL) dan Complimentary Metal Oxide Semiconductor (CMOS).

Jenis CMOS banyak terdapat di pasaran ialah keluarga 4000, misalnya 4049, 4050 dan

sebagainya. Jenis TTL ditandai dengan nomor awal 54 atau 74. Prefix 54 menandakan persyaratan

militer ialah mampu bekerja dari suhu 54

sampai 125o C. Sedangkan prefix 74 menandakan

persyaratan komersial ialah mampu bekerja pada suhu 0 sampai 70o C.

Penomoran TTL dilakukan dengan 2, 3 atau 4 digit angka mengikuti prefixnya,

misalnya

7400, 74192 dan sebagainya. Huruf yang berada diantara prefix dan suffix menandakan

subfamilynya.

Misalnya AS (Advance Schottkey), ALS (Advance Low Power Schottkey), H

(High Speed), L (Low Speed), LS (Low Power Schottkey) dan S (Schottkey).

Apabila dibandingkan rangkaian dengan menggunakan transistor dengan rangkaian

menggunakan IC, cenderung penggunaan IC lebih praktis dan biayanya relatif ebih ringan.

Pada saat ini sudah berkembang banyak sekali jenis IC, jenisnya sampai ratusan sehingga

tidak mungkin dibicarakan secara umum. Untuk menggunakan IC kita harus mempunyai

vademicum IC yang diterbitkan oleh pabrikpabrik

pembuatnya. Setiap jenis IC mempunyai

penjelasan sendirisendiri

mengenai sifatnya dan cara penggunaannya.

Apabila kita membuka lembaran vademicum IC, kita akan melihat berbagai symbol

seperti terlihat pada gambar 16. Arti symbolsymbol

ini akan kita pelajari bila sudah mulai

eksperimen dengan IC digital.

NOT

AND

OR

XOR

NOR

NAND

XNOR

SYMBOLSYMBOL

LOGIC CIRCUIT

Gambar 16

Dengan mempelajari rangkaian suatu IC, yang terdiri atas begitu banyak komponen, maka

dapat kita bayangkan bahwa piranti tersebut praktis tidak mungkin lagi dirangkai dengan

menggunakan tabungtabung

elektron.

Jakarta, Mei 1998.

Kode Warna resistor

Hitam = 0

CoklaT =1

Merah =2

Orange =3

Kuning = 4

Hijau =5

Biru =6

Ungu =7

Abu-abu =8

Putih =9

Emas =5%

Perak =10%

Coklat hijau kuning emas = 150 kΩ ±5%

1 5 4 5%

Coklat hijau emas emas = 1,5Ω±5%

1 5 10-1 5%

KAPASITOR

104 j = 10 x 104 5%

= 100000pF ± 5%

473 k = 47 x 103 10%

= 47000 ± 10%

3 = 3 pf

33 = 33 pf

333 j = 33 nf ± 5%

33µf

INGAT!!

Farat

Mili / m= 10-3

Mikro /µ = 10-6

Nano/ n =10-9

Pico / p = 10-12

Fungsi kapasitor 10%

- by pass

- coopling

- filter

Kamis, 05 Maret 2009

kode warna resistor 4

Kode Warna Resistor

Kode warna resistor dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Kode warna Resistor

Warna

Cincin I

Cincin II

Cincin III

Cincin IV

Hitam

0

0

x 1


Coklat

1

1

x 10


Merah

2

2

x 100


Jingga

3

3

x 1000


Kuning

4

4

x 10000


Hijau

5

5

x 100000


Biru

6

6

x 1000000


Ungu

7

7

x 10000000


Abu-abu

8

8

x 100000000


Putih

9

9

x 1000000000


Emas

-

-

x 0,1

±5%

Perak

-

-

x 0,01

±10%

Tak Berwarna

-

-

-

±20%

Keterangan:

Cincin I menunjukkan angka
Cincin II menunjukkan angka
Cincin III menunjukkan pengali
Cincin IV menunjukkan toleransi

Contoh:

- Bila resistor mempunyai warna Merah-Merah-Jingga-Emas, berapa nilai resistor
dan toleransinya?
Penyelesaian:

Nilai Resistor = 22 x 1000 = 22000 Ω ± 5%

kode warna resistor 3

Resistor

Resistor merupakan salah satu komponen terpenting pada sebuah rangkaian elektronika. Anda dapat melihat resistor hampir pada semua rangkaian elektronika. Beberapa fungsi dari Resistor ialah sebagai berikut:

  • Membatasi arus listrik yang mengalir ke komponen lain. Beberapa komponen elektronika, misalnya LED (Light Emiting Diode) membutuhkan arus listrik agar bisa bekerja. Tetapi apabila arus yang mengalir pada LED tersebut terlalu besar maka dapat merusak LED tersebut. Anda dapat menggunakan resistor untuk mengatasi masalah ini.
  • Mengurangi tegangan pada suatu bagian di rangkaian elektronika. Beberapa rangkaian elektronika membutuhkan tegangan kerja yang berbeda - beda pada setiap bagiannya. Hal ini dapat dengan mudah dilakukan dengan menggunakan resistor. Sambungan resistor seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. merupakan rangkaian pembagi tegangan. Misalnya anda mempunyai 2 buah resistor yang nilainya sama, maka tegangan diantara kedua resistor tersebut ialah setengah dari tegangan yang menyuplai resistor tersebut.
PembagiTeg
Gambar 1. Resistor Sebagai Pembagi tegangan.

Nilai dari sebuah resistor dinyatakan dalam satuan Ohm, dan direpresentasikan dengan huruf dari abjad Yunani yaitu Ω (Omega). Semakin tinggi "Ohm" dari suatu resistor maka semakin besar pula resistansi dari resistor tersebut.

Secara umum tipe resistor ada dua macam, yaitu Resistor tetap (fixed resistor) dan Resistor Variabel (variable resistor). Perbedaannya adalah sebagai berikut:
  • Resistor tetap mempunyai nilai resistansi yang sudah ditentukan. Nilai resistor tersebut biasanya dibaca menggunakan kode warna. Kode warna dimulai pada gelang yang paling dekat dengan ujung resitor, kode warna biasanya terdiri atas 4, 5 atau bahkan 6 gelang warna, untuk lebih jelasnya Lihat gambar 2.
Resistor
Gambar 2. Kode warna yang digunakan untuk menentukan nilai resistor.
  • Resistor variabel atau yang biasa disebut potensiometer memiliki tahanan yang dapat berubah - ubah secara kontinyu dari nilai resistansi yang paling rendah (minimum) sampai nilai resistansi yang paling besar (maksimum). Nilai maksimum potensiometer biasanya tercetak pada potensiometer itu sendiri.
Tidak semua resistor menggunakan kode warna. Kadang nilai resistor mungkin tercetak pada resistor itu sendiri tanpa menggunakan kode warna. Resistor seperti ini biasanya disebut precision resistor, nilai sebenarnya resistor ini sangat mendekati atau sama dengan apa yang tercetak pada resistor tersebut.

Membaca Kode Warna
Untuk dapat membaca kode warna, mari kita lihat tabel 1.

Tabel 1. Kode warna standard 4 gelang.Tabel Kode Warna
sekarang silahkan anda pahami Tabel 1. diatas. Untuk lebih jelasnya lebih baik langsung ke contohnya saja.

contoh:
Contoh
Gambar 3. Resistor dengan kode warna Merah, kuning, oranye, silver.

Nilai dari resistor pada Gambar 3. diatas adalah:

Gelang Pertama : Merah = 2

Gelang Kedua : Kuning = 4

Gelang Ketiga : Oranye = 1000

Gelang Keempat : Silver = 10 %

maka nilai resistor tersebut ialah (24 * 1000)Ω dengan toleransi 10 % atau 24KΩ + 10% .

kode warna resistor 2

Untuk menentukan nilai dari hambatan ada dua macam, yaitu pada badannya ditulis dengan angka langsung, dan menggunakan kode warna. Pada dua buah ujung yang berlawanan pada hambatan dipasang dua buah kawat yang tidak saling berhubungan. Kawat ini berfungsi untuk menempelkan diri dengan komponen listrik maupun komponen elektronika dalam suatu rangkaian elektronika, dan kawat ini disebut terminal. Di antara kedua terminal hambatan dapat terjadi tegangan apabila padanya dialiri arus listrik. Besarnya tegangan ini dapat dicari dengan menggunakan hukum Ohm. Satuan dari hamabatan adalah Ohm (Omega), dan biasanya dinyatakan dengan simbol R. Nilai hambatan yang dinyatakan dengan kode warna, maka warna itu disusun seperti gambar dibawah :

Contoh:

Cara menggunakan kode warna untuk menentukan nilai hambatan suatu hambatan

  1. Diperlukan sebuah pelawan 800 ohm dengan toleransi 5%, maka kode warna yang terdapat pada pelawan adalah: Kelabu - Hitam - Coklat - Emas
  2. Suatu hambatan dengan nilai hambatan 27 Kilo Ohm dengan toleransi 10%, maka kode warna yang tercantum pada pelawannya adalah Merah - Ungu - Jingga - Perak
  3. Suatu hambatan mempunyai kode warna sebagai berikut: Coklat - Ungu - Biru - tak berwarna , harga hambatan dari hambatannya adalah 17 Mega Ohm dengan toleransi 20%. Atau ditulis 17 Mega Ohm 20%
  4. Suatu hambatan mempunyai kode warna sebagai berikut: Jingga - Merah - Emas, - Perak , maka harga hambatan dari hambatannya adalah 3,2 Ohm 10%
  5. Suatu hambatan dengan kode warna sebagai berikut: Ungu - Kuning - Jingga - Perak , maka harga hambatan dari hambatannya adalah 74 Kilo Ohm 10%

kode warna resistor

I. KOMPONEN ELEKTRONIKA - RESISTOR

Resistor adalah komponen elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian elektronika karena dia berfungsi sebagai pengatur arus listrik. Dengan resistor listrik dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Tentunya anda bertanya-tanya, apa itu resistor ?, seperti apa bentuknya ?, bagaimana cara kerjanya ?, oops..., nanti dulu saya baru akan menjelaskannya.

Browser Anda tidak support Flash 7
Ilustrasi Arus Air untuk mengetahui cara kerja Resistor

Setelah anda perhatikan animasi tadi, tentunya anda sudah mempunyai gambaran tentang bagaimana prinsip kerja dari sebuah resistor. Yah anda anggap saja arus air yang ada di animasi itu sebagai arus listrik, sedangkan bendungan sebagai resistornya. Jadi bila bendungan 1 kita anggap sebagai resistor 1 dan bendungan 2 sebagai resistor 2, maka besarnya arus tergantung dari besar kecilnya pintu bendungan yang kita buka. Semakin besar kita membuka pintu bendungan semakin besar juga arus yang melewati bendungan tersebut bila ingin lebih besar lagi arusnya, yah tidak usah dipasang bendungannya atau dibiarkan saja, jadi bila kita menginginkan arus yang besar maka kita pasang resistor yang nilai resistansi ( tahanan ) nya kecil, mendekati nol atau sama dengan nol atau tidak dipasang sama sekali dengan demikian arus tidak lagi dibatasi. Nah seperti itulah kira-kira fungsi Resistor dalam sebuah rangkaian elektronika.

Suatu fungsi dalam dunia teknik tentunya mempunyai satuan atau besaran, misalnya untuk berat kita tahu bahwa pada umumnya satuannya adalah "gram", satuan jarak pada umumnya orang memakai satuan " meter ". Nah untuk resistor satuannya adalah OHM, jadi mulai sekarang kita biasakan untuk menyebut besarnya nilai suatu resistor atau tahanan kita gunakan satuan OHM, yang sebenarnya berasal dari kata OMEGA. Maka tidaklah heran bila lambang dari OHM berbentuk seperti tapal kuda orang yunani menyebutnya omega entah kenapa demikian saya juga kurang paham karena saya bukan ahli sejarah he he he . Ok, jadi bila nanti anda melihat rangkaian elektronika lalu disitu tertulis misalnya 470 maka itu adalah sebuah resistor dengan nilai 470 OHM.., paham..!!.

Didalam rangkaian elektronika resistor dilambangkan dengan angka " R " , sedangkan icon nya seperti ini : . Ada beberapa jenis resistor yang ada dipasaran antara lain : Resistor Carbon, Wirewound, dan Metal Film. Ada juga Resistor yang dapat diubah-ubah nilai resistansinya antara lain : Potensiometer dan Trimpot. Selain itu ada juga Resistor yang nilai resistansinya berubah bila terkena cahaya namanya LDR ( Light Dependent Resistor ) dan Resistor yang yang nilai resistansinya berubah tergantung dari suhu disekitarnya namanya NTC ( Negative Thermal Resistance ) agar lebih jelas coba anda perhatikan gambar 1-a, dan animasi berikut ini :

Browser Anda tidak support Flash 7
Prinsip Dasar, Cara Kerja Sebuah LDR

Berbagai Jenis type dan bentuk Resistor
Berbagai Jenis type dan bentuk Resistor

Potensiometer L D R N T C Trimpot
Lambang-lambang dari beberapa Jenis Resistor

Hmmm..., bagaimana friend !. Saya rasa sampai disini anda sudah memahami prinsip kerja dari resisor. Sekarang mari kita lanjutkan dengan materi yang lain.

Untuk resistor jenis carbon maupun metalfilm biasanya digunakan kode-kode warna sebagai petunjuk besarnya nilai resistansi ( tahanan ) dari resistor. Kode-kode warna itu melambangkan angka ke-1, angka ke-2, angka perkalian dengan 10 ( multiflier ), nilai toleransi kesalahan, dan nilai qualitas dari resistor. Kode warna itu antara lain Hitam, Coklat, Merah, Orange, Kuning, Hijau, Biru, Ungu, Abu-abu, Putih, Emas dan Perak. ( lihat gambar 1-b dan tabel 1 ). Warna hitam untuk angka 0, coklat untuk angka 1, merah untuk angka 2, orange untuk angka 3, kuning untuk angka 4, hijau untuk angka 5, biru untuk angka 6, ungu untuk angka 7, abu-abu untuk angka 8, dan putih untuk angka 9. Sedangkan warna emas dan perak biasanya untuk menunjukan nilai toleransi yaitu emas nilai toleransinya 10 %, sedangkan perak nilai toleransinya 5 %.

Wah banyak sekali sulit untuk menghafalnya..!, hmmm.., kalau anda merasa kesulitan menghafal kode warna dari resistor beserta nilainya, coba perhatikan teks yang saya beri huruf tebal diatas. Kalau disatukan akan menjadi sebuah kata yang mungkin mudah bagi anda untuk menhafalnya ( Hi Co Me O Ku Hi B U A P == 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ). Ok sekali lagi coba anda lihat gambar 1-b dan tabel 1

KODE WARNAAPPLET WARNANILAITOLERANSI
Hitam 0-----
Coklat 1-----
Merah 2-----
Orange 3-----
Kuning 4-----
Hijau 5-----
Biru 6-----
Ungu 7-----
Abu-abu 8-----
Putih 9-----
Emas 0,110 %
Perak 0,011 %

Nah sekarang mari kita mencoba membaca nilai suatu resistor. Misalkan anda melihat sebuah resistor dengan kode warna sebagai berikut : Coklat, merah, merah, dan emas. Berapa nilai resistansi dari resistor tersebut..?. ( Perlu diingat..! : Untuk membaca angka pertama dari kode warna resistor anda harus melihat warna yang paling dekat dengan ujung sebuah resistor dan biasanya untuk angka ke-1,2 dan 3 saling berdekatan sedangkan untuk kode warna dari toleransi agak jauh dari warna-warna yang lain, sekali lagi lihat gambar 1-b dan tabel 1

Untuk membaca kode warna resistor seperti yang dipermasalahkan diatas, kita mulai menerjemahkan satu persatu kode tersebut. Warna pertama Coklat, berarti angka 1, warna kedua warna merah, berarti angka 2, warna ketiga warna merah berarti multiflier, perkalian dengan 10 pangkat 2. kalau diterjemahkan 12 X 10 2 = 12 X 100 = 1200. Berarti 1200 Ohm. dengan nilai toleransi sebesar 10 %. Akurasi dari resistor tersebut berarti 1200 X ( 10 : 100 ) = 1200 X ( 1 : 10 ) = 120. ( he he he, itulah ilmu exacta selalu berhubungan dengan matematika yupsss, padahal saya juga pusing nih ngitung-ngitung yang ginian, ha ha ha.. selingan aja ) jadi nilai sebenarnya dari resistor tersebut adalah maximum 1200 + 120 = 1320 Ohm, sedangkan nilai minimum nya adalah 1200 - 120 = 1080 Ohm. Kenapa demikian ...?. Karena karakteristik dari bahan baku resistor tidak sama, walaupun pabrik sudah mengusahakan agar dapat menjadi standart tetapi apa daya prosesnya menjadi tidak standart. Untuk itulah pabrik menyantumkan nilai toleransi dari sebuah resistor agar para designer dapat memperkirakan seberapa besar faktor x yang harus mereka fikirkan agar menghasilkan yang mereka kehendaki.

Sekarang coba saya kasih soal lalu anda cari nilai nya sendiri, ( buat PR . he he he..., kayak anak SD aja ). Soalnya begini : Didalam sebuah rangkaian saya melihat sebuah resistor jenis carbon dengan warna-warna sebagai berikut ; Merah, Kuning, Hijau dan Perak. Berapa nilai minimum dari resistor tersebut ?.

Di dalam praktek para designer sering kali membutuhkan sebuah resistor dengan nilai tertentu. Akan tetapi nilai resistor tersebut tidak ada di toko penjual, bahkan pabrik sendiri tidak memproduksinya. Lalu bagaimana solusinya..?. Nah...!, seperti yang pernah saya singgung diatas bahwa ilmu exacta selalu berhubungan dengan matematika, maka untuk mendapatkan suatu nilai resistor dengan resistansi yang unik dapat dilakukan dua cara ; Pertama cara SERIAL, dan yang kedua cara PARALEL. ( Wah.., nambah pusing lagi nih..! ). Dengan cara demikian maka masalah designer diatas dapat terpecahkan. Bagaimana cara Serial dan bagaimana pula cara Paralel, untuk lebih jelasnya coba anda perhatikan gambar 1-d.



Cara memasang Resistor cara Serial dan Paralel

Dengan Cara tersebut suatu nilai resistor dapat menjadi unik. Lalu bagaimana menghitungnya ?, Ehmm. mudah saja, untuk cara serial anda tinggal menambahkan saja nilai resistor 1 dan nilai resistor 2. ( R1 + R2 ) . Sedangkan untuk cara paralel anda dituntut untuk mengerti ALJABAR ( wah-wah lagi-lagi matematika ) tapi mudah kok. Kalau ingin mahir Matematika buka saja topik yang membahas khusus tentang matematika di situs ini juga. Ok kembali ke permasalahan. Untuk cara paralel ditentukan rumus sebagai berikut : misalkan kita memparalel dua buah resistor, resistor pertama diberi nama R1 dan resistor kedua diberi nama R2, maka rumusnya adalah : 1/R= ( 1/R1 ) + ( 1/R2 )

Contoh : Kita mempunyai dua buah resistor dengan nilai berikut R1=1000 Ohm , R2=2000 Ohm, bila kita menggunakan cara serial maka didapat hasil R1+R2 1000+2000 = 3000 Ohm, sedangkan bila kita menggunakan cara Paralel maka didapat hasil :

       1 / R = 1 / R1 + 1 / R2
1 / R = (1/1000) + (1/2000)
1 / R = (2000 + 1000) / (1000 X 2000)
1 / R = (3000) / (2000000)
1 / R = 3 / 2000
3R = 2000
R = 2000 / 3
R = 666,7 Ohm -----> Resistor Hasil Paralel