Resistor merupakan salah satu komponen terpenting pada sebuah rangkaian elektronika. Anda dapat melihat resistor hampir pada semua rangkaian elektronika. Beberapa fungsi dari Resistor ialah sebagai berikut:
- Membatasi arus listrik yang mengalir ke komponen lain. Beberapa komponen elektronika, misalnya LED (Light Emiting Diode) membutuhkan arus listrik agar bisa bekerja. Tetapi apabila arus yang mengalir pada LED tersebut terlalu besar maka dapat merusak LED tersebut. Anda dapat menggunakan resistor untuk mengatasi masalah ini.
- Mengurangi tegangan pada suatu bagian di rangkaian elektronika. Beberapa rangkaian elektronika membutuhkan tegangan kerja yang berbeda - beda pada setiap bagiannya. Hal ini dapat dengan mudah dilakukan dengan menggunakan resistor. Sambungan resistor seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. merupakan rangkaian pembagi tegangan. Misalnya anda mempunyai 2 buah resistor yang nilainya sama, maka tegangan diantara kedua resistor tersebut ialah setengah dari tegangan yang menyuplai resistor tersebut.
Gambar 1. Resistor Sebagai Pembagi tegangan.
Nilai dari sebuah resistor dinyatakan dalam satuan Ohm, dan direpresentasikan dengan huruf dari abjad Yunani yaitu Ω (Omega). Semakin tinggi "Ohm" dari suatu resistor maka semakin besar pula resistansi dari resistor tersebut.
Secara umum tipe resistor ada dua macam, yaitu Resistor tetap (
fixed resistor) dan Resistor Variabel (
variable resistor). Perbedaannya adalah sebagai berikut:
- Resistor tetap mempunyai nilai resistansi yang sudah ditentukan. Nilai resistor tersebut biasanya dibaca menggunakan kode warna. Kode warna dimulai pada gelang yang paling dekat dengan ujung resitor, kode warna biasanya terdiri atas 4, 5 atau bahkan 6 gelang warna, untuk lebih jelasnya Lihat gambar 2.
Gambar 2. Kode warna yang digunakan untuk menentukan nilai resistor.
- Resistor variabel atau yang biasa disebut potensiometer memiliki tahanan yang dapat berubah - ubah secara kontinyu dari nilai resistansi yang paling rendah (minimum) sampai nilai resistansi yang paling besar (maksimum). Nilai maksimum potensiometer biasanya tercetak pada potensiometer itu sendiri.
Tidak semua resistor menggunakan kode warna. Kadang nilai resistor mungkin tercetak pada resistor itu sendiri tanpa menggunakan kode warna. Resistor seperti ini biasanya disebut
precision resistor, nilai sebenarnya resistor ini sangat mendekati atau sama dengan apa yang tercetak pada resistor tersebut.
Membaca Kode WarnaUntuk dapat membaca kode warna, mari kita lihat tabel 1.
Tabel 1. Kode warna standard 4 gelang.
sekarang silahkan anda pahami Tabel 1. diatas. Untuk lebih jelasnya lebih baik langsung ke contohnya saja.
contoh:
Gambar 3. Resistor dengan kode warna Merah, kuning, oranye, silver.
Nilai dari resistor pada Gambar 3. diatas adalah:
Gelang Pertama : Merah = 2
Gelang Kedua : Kuning = 4
Gelang Ketiga : Oranye = 1000
Gelang Keempat : Silver = 10 %
maka nilai resistor tersebut ialah (24 * 1000)Ω dengan toleransi 10 % atau 24KΩ + 10% .